SDGS #4 PENDIDIKAN

Coaching IISMA 2024: Poles Esai Dengan Alumni

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Yogyakarta (FEB UNY) menyelenggarakan acara Coaching Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) Jumat (16/2) lalu, sebagai bagian dari upaya mendampingi mahasiswa dalam mempersiapkan diri untuk mengikuti salah satu program student mobility ini. Acara yang diikuti oleh 25 mahasiswa tersebut menghadirkan dua narasumber yang merupakan alumni IISMA 2023, Nuricha Fajariyani dan Pradipta Aditya Putri dari Program Studi Manajemen 2020. Nuricha menjalani IISMA di Hanyang University Korea, sedangkan Pradipta bergabung di KU Leuven, Belgia.

Selain mahasiswa pendaftar IISMA, acara juga dihadiri oleh Dekan, Wakil Dekan Bidang Riset, Kerjasama, Sistem Informasi, dan Usaha (RKSIU) FEB UNY, Koordinator Unit Urusan Internasional dan Kemitraan Arum Darmawati, M.M., dan Koordinator Humas Lina Nur Hidayati, M.M. serta para dosen prodi pendamping. Dalam sambutannya, Wakil Dekan RKSIU FEB UNY, Ani Widayati, M.Pd., Ed.D., menekankan pentingnya pemahaman terhadap regulasi dan persiapan dokumen administrasi bagi para peserta.

Prof. Dr. Siswanto, selaku Dekan FEB UNY, memberikan pesan kepada para peserta untuk mempersiapkan diri dengan baik. “Hargai budaya di negara tujuan, dan jaga komunikasi dengan dosen pembimbing. Anda nantinya menjadi duta dari FEB UNY dan Indonesia, sehingga kami harap mampu menjunjung tinggi budaya dan nilai-nilai negeri,” pesannya.

"Program Student Mobility ini harapannya bisa memompa Indikator Kinerja Utama (IKU) 2 yaitu mahasiswa memiliki pengalaman di luar kampus. Hal ini, akan berimbas ke IKU 8 yaitu pengembangan program studi berbasis internasional. Saya sangat senang andai peserta IISMA juga, mengambil pepatah, 'sambil berenang minum air'. Jadi kalau ada seminar internasional bisa mengikuti. Besok saya tunggu Anda membawa bukti keikutsertaan di sana seperti workshop, seminar, dan lain sebagainya," lanjut Siswanto.

Acara inti dipandu oleh dua narasumber alumni IISMA 2023, yang memberikan panduan tentang bagaimana membuat esai yang dapat meningkatkan peluang lolos dalam seleksi IISMA. Tujuan dari coaching ini adalah agar para peserta dapat memperbaiki kualitas esai mereka sehingga mampu bersaing dengan para pelamar lainnya. Dengan adanya acara Coaching IISMA ini, diharapkan para mahasiswa dapat lebih siap dan percaya diri dalam menghadapi proses seleksi dan menjalani pengalaman studi internasional, serta memberikan kontribusi positif bagi perkembangan akademik dan profesional mereka. (isti/fdhl)

Yudisium Periode Januari 2024 FEB UNY: Momentum Kematangan Akademis Mahasiswa

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Yogyakarta (FEB UNY) menggelar Upacara Yudisium untuk periode Januari 2024. Sebanyak 44 mahasiswa dari program Sarjana (S1) dan Magister (S2) mengikuti prosesi ini sebagai penanda kelulusan mereka.

Dalam sambutannya, Dekan FEB UNY, Prof. Dr. Siswanto, M.Pd., menjelaskan makna penting dari upacara Yudisium. Ia menyamakan Yudisium dengan ijab qobul dalam pernikahan, di mana saat itu seseorang secara resmi dinyatakan berhak mendapatkan gelar akademik. Prof. Siswanto juga menegaskan bahwa Yudisium merupakan awal dari perjalanan baru dalam mencari ilmu, di mana para lulusan diharapkan untuk terus meng-update pengetahuan mereka.

Dekan juga mengajak para alumni untuk tetap bersyukur atas segala perjuangan yang telah mereka lalui, serta segera berterima kasih kepada semua yang telah mendukung dan mendoakan kesuksesan mereka. Ia menekankan bahwa keberhasilan dalam dunia akademik tidak berhenti pada saat Yudisium, melainkan menjadi bekal bagi para alumni untuk terus bekerja keras, disiplin, dan teliti di masa depan.

Selain itu, Prof. Siswanto juga menyoroti pentingnya menjaga nama baik almamater, FEB UNY, sebagai bagian dari tanggung jawab sebagai alumni. Ia mengingatkan bahwa prestasi para alumni juga merupakan bagian dari kinerja akreditasi institusi, yang pada akhirnya akan memengaruhi reputasi dan citra FEB UNY secara keseluruhan.

Upacara Yudisium ini juga menjadi momen untuk mengingatkan bahwa ilmu pengetahuan selalu berkembang, dan penting bagi para lulusan untuk tetap mengikuti perkembangan tersebut. Dengan demikian, FEB UNY terus berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan dan keilmuan secara global. (isti/fdhl)

FEB UNY Gelar Workshop Olah Topik PKM

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengadakan Workshop Identifikasi Topik PKM Berbasis Keilmuan pada Kamis (25/1) lalu. Acara yang dihadiri oleh sekitar 70 mahasiswa dan dosen pembimbing tersebut bertujuan untuk mendorong partisipasi FEB UNY dalam kompetisi ilmiah tingkat nasional, khususnya Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).

Dalam sambutannya, Dr. Sutirman, M.Pd. selaku Wakil Dekan Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni, menyampaikan terima kasih kepada semua mahasiswa yang hadir. Beliau mengapresiasi kehadiran dan keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ini meskipun masih belum dalam masa aktif kuliah. Mahasiswa diharapkan dapat menjadi "pejuang" yang membawa FEB UNY berpartisipasi aktif dalam berbagai kompetisi ilmiah, terutama PKM.

PKM merupakan kompetisi ilmiah tingkat nasional yang memiliki skor yang lebih besar dibandingkan kompetisi lainnya. “Manfaat dari mengikuti PKM antara lain adalah memperoleh jejaring lintas prodi dan lintas fakultas, mendapatkan dana hibah untuk pengembangan kegiatan PKM, dan kemungkinan meng-konversi prestasi PKM menjadi nilai mata kuliah,” urai Sutirman.

Workshop ini menghadirkan materi dari dosen Arwan Nur Ramadhan, M.Pd., yang memberikan pandangan tentang pentingnya meningkatkan kualitas PKM. Ia menganalogikan perjalanan prestasi PKM di FEB UNY seperti sedang menaiki tangga, di mana saat ini prestasi PKM FEB UNY masih berada di lantai bawah dan perlu terus ditingkatkan. Arwan juga menyoroti beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas PKM, di antaranya yaitu judul yang redaksional, latar belakang yang kuat, tujuan yang spesifik dan dapat diukur, serta metode yang holistik.

Sesi brainstorming ide dan topik PKM dipandu oleh dosen Ilham Ramadan Pandu Setia Negara Siregar, S.A.B., M.A.B. dari Departemen Pendidikan Administrasi. Para kaprodi bersama dengan pembimbing dan pengurus himpunan mahasiswa (HIMA) diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam mempersiapkan diri untuk berkompetisi dalam PKM. Melalui kerjasama dan dukungan ini, diharapkan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNY dapat meraih prestasi yang gemilang dalam kompetisi tingkat nasional. (fdhli)

Organisasi Kemahasiswaan Wadah Kembangkan Softskills

Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) melaksanakan acara pelantikan pengurus organisasi kemahasiswaan (ormawa). Acara tersebut juga menjadi saksi perpindahan kepemimpinan salah satunya di tingkat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FEB UNY dari Farras Raihan, yang menjabat sebagai Ketua periode 2023, kepada Fajar Aji Ramdani, mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan 2021, yang akan menjabat sebagai Ketua periode 2024.

Dalam sambutannya, Dekan FEB UNY Prof. Dr. Siswanto, M.Pd. menyatakan bahwa pelantikan ini merupakan sebuah momentum penting untuk memantapkan diri dan menjadikan ormawa sebagai wadah pengembangan diri, baik dari segi hardskills maupun softskills. Siswanto menekankan pentingnya pengembangan softskills, yang seringkali tidak diperoleh di dalam kelas, tetapi justru melalui pengalaman aktif dalam organisasi kemahasiswaan.

"Dunia kerja saat ini semakin menuntut adanya softskills yang tidak selalu diperoleh di bangku kuliah. Oleh karena itu, manfaatkanlah organisasi sebagai tempat untuk mengembangkan diri. Ketahuilah batasan-batasan dalam demokrasi, mari menjadi mitra dan bersinergi untuk mengembangkan fakultas atau universitas," ujar Dekan.

Siswanto juga menambahkan, "Apabila terdapat perbedaan pendapat terkait kebijakan, mari berkomunikasi melalui forum dialog yang santun dan menyenangkan. Anggaran untuk kegiatan organisasi tidak akan berkurang, dan program-program kerja akan diarahkan untuk pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) universitas, terutama dalam pencapaian prestasi dan keterlibatan dalam Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Setiap program kerja harus direncanakan secara matang sejak awal, bukan bersifat mendadak tanpa perencanaan."

Acara pelantikan ini dihadiri oleh para pengurus ormawa, mahasiswa, dan dosen pembimbing di FEB UNY yang turut memberikan dukungan dalam upaya pengembangan potensi mahasiswa di bidang akademik maupun non-akademik.

“Kami berharap dengan adanya pelantikan ini, para pengurus ormawa FEB UNY dapat menjalankan tugasnya dengan baik serta dapat menjadi contoh bagi mahasiswa lainnya dalam mengembangkan potensi diri dan berkontribusi dalam kemajuan fakultas dan universitas,” pesan Dekan. (fadhli)

IISMA Bantu Persiapkan Mahasiswa Bersaing Global

Divisi Unit Urusan Internasional dan Kemitraan (UUIK) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Yogyakarta (FEB UNY) pada Kamis (18/01) menyelenggarakan Sosialisasi IISMA (Indonesian International Student Mobility Awards) 2024 melalui moda daring zoom meeting yang diikuti sebanyak 115 mahasiswa FEB UNY. Mahasiswa sangat antusias mengikuti acara sosialisasi yang menghadirkan narasumber Sekretaris Kantor Internasioanal UNY Prof. Anita Triastuti, M.A., Ph.D., Pradipta Aditya Putri mahasiswa Program Studi S1 Manajemen Angkatan 2020 yang merupakan IISMA Awardee 2023 di KU Leuven Belgia serta Nuricha Fajariani mahasiswa Program Studi Manajemen Angkatan 2020 yang juga merupakan IISMA Awardee 2023 di Hanyang University Korea. Acara dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Riset, Kerjasama, Sistem Informasi dan Usaha (RKSIU) FEB UNY Ani Widayati, M.Pd., Ed.D. dan dimoderatori oleh Kadiv UUIK FEB UNY Arum Darmawati, M.M.

Sosialisasi ini untuk bertujuan untuk menyampaikan apa itu IISMA dan bagaimana prosedur untuk mengikuti kegiatannya. "Harapan kami tidak sekedar pengalaman di luar negeri namun memiliki kapabilitas secara internasional, serta mampu mempersiapkan diri kita untuk memiliki kemampuan menjadi orang yang memiliki daya saing yang bisa diperhitungkan tidak hanya di kancah Asia Tenggara tapi mendunia," demikian disampaikan Ani Widayati saat memberikan sambutan pembukaan.

Sedangkan Prof. Anita Triastuti menyampaikan bahwa IISMA adalah program beasiswa dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk mendukung mahasiswa Indonesia dalam program mobilitas satu semester di universitas-universitas terkemuka dan industri-industri terpercaya di luar negeri.

Lanjut Prof. Anita Triastuti, IISMA menawarkan dua skema untuk mahasiswa, yaitu Sarjana dan Vokasi, yang membuka wawasan mahasiswa Indonesia terhadap keragaman akademik dan budaya internasional. “Mahasiswa menjalani program satu semester (4-6 bulan) di universitas luar negeri untuk belajar, mengenai budaya asing, dan melakukan kegiatan praktik untuk mengasah keterampilan mereka,” terangnya.

Sementara Nuricha dan Pradipta menyampaikan mengenai pengalaman saat mengikuti proses seleksi IISMA, mengapa memilih Hanyang University serta KU Leuven, Belgium dan berbagai pengalaman saat mengikuti perkuliahan serta memberikan motivasi dan semangat kepada para mahasiswa. (Ist)

Pendampingan Administrasi Bisnis dan Creative Marketing pada KWT Dadi Makmur oleh Tim Dosen FEB UNY

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Yogyakarta (FEB) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat yang bertujuan mendorong pemberdayaan ekonomi di tingkat lokal beberapa waktu lalu. Tim dosen dari FEB UNY dan Fakultas Vokasi UNY terdiri dari Dr. Sutirman, S.Pd., M.Pd., Dr. Kiromim Baroroh, S.Pd., M.Pd., Dr. Aula Ahmad Hafidh Saiful Fikri, SE., M.Si. dan Rr Chusnu Syarifa Diah Kusuma, S.A.B., M.Si yang merupakan pakar di bidang administrasi bisnis dan pemasaran kreatif. Kegiatan yang menyasar kelompok wanita tani (KWT) ini melibatkan tenaga kependidikan, yakni Dating Sudrajat, S.A.P. dan lima mahasiswa yakni Nesya Della Andriana, Putri Arum Dita Tahnia, Fitri Indah Yanti, Nida Aulia, dan Heni Setiyaningsih.

Proses pendampingan administrasi bisnis melibatkan pelatihan intensif mengenai pembukuan, penyusunan laporan keuangan, dan manajemen inventaris. Para anggota KWT belajar untuk mengoptimalkan proses administratif mereka sehingga dapat mengelola usaha dengan lebih efisien. Sementara itu, dalam pendampingan creative marketing, tim dosen FEB UNY membimbing KWT Dadi Makmur dalam merancang strategi pemasaran yang unik dan menarik. Penggunaan media sosial, pengembangan materi promosi yang kreatif, dan penerapan konsep pemasaran inovatif menjadi fokus utama dalam membangun citra positif bagi produk-produk lokal KWT.

Dr. Sutirman, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni FEB UNY yang juga tim pelaksana PkM dalam sambutannya menegaskan, “Kegiatan pengabdian ini sebagai wujud komitmen universitas dalam mendukung pengembangan ekonomi lokal. Program ini bukan hanya sekadar pelatihan, tetapi juga merupakan investasi jangka panjang dalam membangun kapasitas dan potensi masyarakat desa.”

Senada dengan hal tersebut, Dr. Kiromim Baroroh, M.Pd selaku Ketua Tim Dosen FEB UNY menyatakan, "Pendampingan ini bersifat stimulus agar kader atau pengurus KWT Dadi Makmur mempunyai kapasitas yang baik pada manajerial organisasi yang bersifat administratif, maupun teknis, sehingga potensi yang ada bisa berkembang dan produk yang dihasilkan bisa lebih optimal".

Anggota KWT Dadi Makmur juga menyampaikan rasa terima kasih mereka kepada tim dosen FEB UNY atas bimbingan yang telah diberikan. Ibu Hj. Rumiyati, selaku Ketua KWT Dadi Makmur, mengungkapkan, "Pendampingan ini tidak hanya membantu kami dalam meningkatkan penjualan, tetapi juga memberi kami kepercayaan diri untuk terus berkembang."

Dengan berhasilnya program ini, diharapkan pemberdayaan serupa dapat terus dilaksanakan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di seluruh pelosok Indonesia. (lasmi)

BUMDes Bisa Picu Pertumbuhan Ekonomi Pedesaan

Desa menjadi salah satu unit terkecil pemerintahan yang berhubungan langsung dengan masyarakat. Oleh karena itu, peran desa dalam membantu mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat sangatlah besar. Melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes), pemerintah desa dapat berperan meningkatkan kesejahteraan warganya. Dewasa ini Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sudah banyak terbentuk di penjuru daerah di Indonesia namun masih belum optimal. Demikian disampaikan Harlina Sulistyorini, Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dalam kuliah praktisi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNY, Rabu (1/11).

Mengawali acara, Dekan FEB Prof. Dr. Siswanto dalam sambutannya menuturkan bahwa FEB UNY memiliki fokus tersendiri pada pengembangan UKM (Usaha Kecil dan Menengah). “Core FEB UNY adalah pengembangan UMKM dan tentu sebagian besar ada di desa. Perusahaan nasional dan internasional jumlahnya tidak sebanyak UMKM. Topik pengembangan UKM juga menjadi salah satu fokus pada pertemuan AFEBI di FEB UNY tahun ini,” terangnya.

Acara dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Dr. Siswantoyo, M.Kes., AIFO. “UNY dan Kemendes seperti kakak-adik karena menterinya juga lulusan UNY. Banyak orang desa yang pergi ke kota, tetapi di kota sudah banyak orang hebat. Mengapa kita tidak membangun desa? UNY memiliki program “Kampus Emas” atau “UNY Bangun Desa” yang pada tahun ini ada di Seyegan. Kami membantu mengembangkan income generating desa,” urainya.

Harlina mengajak mahasiswa mengidentifikasi potensi-potensi di desanya yang bisa dikembangkan dan menjadi sumber kesejahteraan warganya. Dwi, salah satu mahasiswa yang berasal dari Wonogiri menyampaikan bahwa usaha di desanya yang sudah turun temurun adalah jamu tradisional, tetapi kini kejayaannya makin menghilang bahkan sebelum mereka lahir. Inovasi tentu diperlukan untuk menghidupkan dan membangun kembali reputasi jamu tradisional.Sambutan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan

“Harus ada pemberdayaan produk melalui BUMDes. Bahkan bila perlu, desa tidak hanya membuat BUMDes sendiri tetapi juga mendirikan BUMDes antar desa,” terang Harlina.

Harlina melanjutkan, ada berbagai jenis usaha yang bisa dikerjakan BUMDes. “Mulai dari pengelolaan sumber daya alam, pengelolaan dan pelestarian budaya, pengolahan/peningkatan nilai tambah berbasis sumber daya lokal, layanan jasa keuangan mikro, pengelolaan internet, keperantaraan barang, jasa, dan keagenan, dan lainnya. Tapi BUMDes tidak boleh bersaing dengan usaha-usaha masyarakat, khususnya usaha skala individu dan rumah tangga sehingga bisa mematikan usaha masyarakat. Justru, BUMDes harus dapat memicu pertumbuhan usaha ekonomi masyarakat,” lanjut Harlina. (fdhl)

Dr. Selva Bagikan Pengalamannya di FEB UNY

Pendidikan adalah untuk sepanjang hayat, ungkapan ini senantiasa relevan, dan inilah yang diyakini Dr Seloamoney Palaniandy, sosok pendidik asal Malaysia yang mengunjungi FEB UNY kesekian kalinya, beberapa waktu lalu. Pengajar yang kini aktif di Universitas Goroka, Papua Nugini ini, memberikan kuliah singkat kepada mahasiswa S1, S2, dan S3 di FEB UNY. Sebanyak lebih dari 300 mahasiswa menghadiri acara yang diselenggarakan di ruang Auditorium FEB UNY. Acara dimoderatori oleh dosen Nindya Nuriswati Laili, M.Sc. pada sesi dengan mahasiswa S1 dan oleh Arum Darmawati, M.M. pada sesi dengan mahasiswa S2 dan S3.

Dalam materinya, Selva mengajak mahasiswa S1 untuk mau berbenah diri. Tantangan sekarang adalah Artificial Intelligence (AI) yang mengancam sebagian profesi. “Berdasarkan data Kementerian Tenaga Kerja RI, 673.485 orang dari 8,42 juta pengangguran berasal dari lulusan perguruan tinggi. Isu yang kini muncul adalah ketidakmampuan lulusan untuk mendapatkan peluang yang cocok dengan bidang ilmu mereka,” urainya.

Selva melemparkan istilah ‘Graduate Marketability’ yang ia sebut sebagai kompatibilitas untuk memasuki pasar kerja. “Bisa juga kita artikan cara kita untuk membuat keahlian kita lebih menarik di depan para perekrut. Sementara itu, ‘Graduate Employability’ adalah kemampuan dari lulusan untuk mendapatkan pekerjaan setelah diluluskan. Dengan kata lain, kemampuan para lulusan untuk menggunakan keterampilan dan pengetahuan mereka untuk mendapatkan pekerjaan,” tambah Selva.

Sementara kepada mahasiswa S2 dan S3, Selva memancing mereka untuk lebih banyak menulis dan melahirkan penelitian yang bermutu. “Penelitian yang bagus atau ‘Good Research’ adalah standar yang diterima dan terikat atau terbangun di atas norma-norma kualitas yang diterima secara luas oleh para anggota komunitas akademisi,” terangnya.

Menurut Selva, ada beberapa hal yang membuat sebuah tesis atau disertasi menjadi cacat. “Di antaranya, ketidakjelasan arah/topik/tema, latar belakang masalah yang tidak kuat, literatur yang tidak relevan atau terlalu lama, metodologi dan alat pengukuran yang tidak cocok, pernyataan yang bias atau tercampur opini pribadi, mengutip jurnal atau penulis yang tidak diketahui, dan penataan bab yang tidak imbang/tertata/terjalin baik,” lanjutnya. (fdhl)

BSI Institute Jajaki Kemungkinan Kerja Sama Riset dengan FEB UNY

Sebagai salah satu bank plat merah, Bank Syariah Indonesia (BSI) terus berupaya bertumbuh dan berkembang, terutama dalam dunia perbankan syariah. Untuk itu, BSI memiliki satu lembaga tersendiri yang bernama 'BSI Institute' yang berfungsi sebagai think tank dan menangani berbagai riset, analisis, hingga pengembangan produk perbankan. BSI Institute secara rutin menerbitkan laporan triwulan hasil kajian internal yang diberi nama 'BSI Institute Quarterly'. Demikian dipaparkan Head of BSI Institute, Dr. Luqyan Tamanni saat mengunjungi FEB UNY bersama sejumlah perwakilan BSI Institute dan BSI Yogyakarta beberapa waktu lalu. Delegasi BSI diterima oleh tim perwakilan Unit Urusan Internasional dan Kemitraan (UUIK) FEB UNY yaitu Mimin Nur Aisyah, M.Sc., Ak. dan Eka Ary Wibawa, M.Pd.

Luqyan melanjutkan, BSI Institute tertarik untuk memperluas kerja sama dengan perguruan tinggi di Indonesia. “BSI Institute ingin turut berkontribusi dalam pengembangan literasi ekonomi syariah selain juga mengembangkan produk perbankan syariah sendiri. Hal ini dilakukan melalui sejumlah langkah, yaitu saling berbagi informasi/data, joint research, dan literacy agenda yang meliputi publikasi penelitian bersama ataupun penyelenggaraan seminar/konferensi bersama,” urai Luqyan.Luqyan Tamanni dan Mimin Nur Aisyah

Mimin mengungkapkan bahwa meskipun FEB UNY belum memiliki program studi ekonomi islam/syariah, FEB UNY telah memiliki laboratorium perbankan syariah bernama Islamic Mini Bank (IMB). “IMB sudah berdiri sejak 2014 dan dijalankan oleh mahasiswa dan sudah memiliki nasabah dari mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan di UNY serta sudah memiliki sejumlah produk perbankan,” urainya.

Sementara itu, Eka menyambut baik kunjungan dari BSI Institute ini. “Ada beberapa dosen kami yang memiliki ketertarikan dan bidang ilmu dalam ekonomi islam, industri halal, dan lainnya. Kerja sama dengan Lembaga seperti BSI Institute tentu memberikan peluang baru dalam pengembangan penelitian dan literasi ekonomi syariah,” tuturnya. (fdhl)

SMA ABBS Surakarta Belajar Investasi di FEB UNY

Guna mengenalkan para siswa kepada dunia perkuliahan dan kampus-kampus terbaik di Indonesia, SMA ABBS (Al Abidin Bilingual Boarding School) Surakarta mengajak para siswanya berkunjung ke Fakultas Ekonomi dan Bisnis beberapa waktu lalu. Demikian disampaikan perwakilan rombongan SMA ABBS Surakarta. Di FEB UNY, rombongan diberikan materi pelatihan saham yang disampaikan oleh kantor perwakilan Bursa Efek Indonesia (KE BEI) Yogyakarta dan dari FAC Sekuritas Indonesia Yogyakarta bekerjasama dengan Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) FEB UNY.

Dalam paparannya, Arief Ryan Maulana yang menjadi Duta Pasar Modal KP BEI Yogyakarta mengajak para siswa untuk mengenal investasi lebih jauh lagi. “Tabungan tidak akan berubah nilainya bahkan bisa berkurang akibat inflasi. Sedangkan investasi bisa menjadi warisan masa depan, harga saham juga selalu terkendali dan terjangkau serta aman karena diawasi oleh pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” urainya.Hery Gunawan Muhamad

Arief melanjutkan, untuk menjadi pemilik saham sebuah perusahaan tidak sulit. “Cukup membeli 1 lot atau 100 lembar saham kita sudah dianggap sebagai pemilik saham dan bisa mendapatkan dividen dari perusahaan,” tambahnya.

Branch manager FAC Sekuritas Indonesia Yogyakarta, Hery Gunawan Muhamad, mengajak para siswa untuk tak ragu memulai investasi saham sejak sekolah. “Menurut data di tahun 2020, populasi mayoritas adalah generasi Z sebesar 27,94%. Tidak perlu menunggu lulus sekolah untuk memulai belajar investasi. Tentu ada rasa bangga tersendiri, jika kita bisa menjadi pemilik saham perusahaan. Tidak hanya sekedar pegawai atau karyawan. Apalagi kalau ditanya oleh calon mertua,” kelakarnya. (fdhl)

Pages